Berita Terkait

Jumat, 08 November 2024

Dorong Hilirisasi, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Kunjungi Sumatera Selatan Bahas Strategi Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi

Palembang, 8 November 2024 – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam yang melimpah di Sumatera Selatan (Sumsel). Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Palembang, Sumatera Selatan pada Selasa (6/11).

Dalam kunjungan kerja sehari tersebut, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu melakukan Rapat Koordinasi antara Pemerintah Provinsi Sumsel dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait Pembangunan Pelabuhan Palembang Baru/Palembang New Port serta Rapat Konsolidasi antara Pemerintah Provinsi Sumsel dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi/Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.


Todotua Pasaribu menyampaikan dengan penambahan nomenklatur lembaga menjadi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sektor hilirisasi telah secara tegas menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo dalam 5 tahun ke depan. Untuk melaksanakan perintah tersebut, salah satu yang penting adalah koordinasi lintas K/L dan pemerintah daerah serta infrastruktur yang mendukung.


“Untuk mendorong investasi, untuk mendorong proses hilirisasi, maka dibutuhkan strategi logistik supply chain pelabuhan, strategi sumber energi yang murah, strategi sumber yang terdekat,” jelas Todotua.


Menurutnya, langkah-langkah strategis ini akan membantu meningkatkan daya saing industri hilir, mempercepat pengolahan bahan baku menjadi produk bernilai tambah, serta mendukung terbentuknya ekosistem industri yang berkelanjutan. Lebih lanjut, Todotua menyatakan komitmennya untuk berperan aktif dalam mendukung koordinasi lintas kementerian guna memastikan pembangunan pelabuhan strategis yang dapat mendukung upaya hilirisasi di Sumatera Selatan.


“Saya akan memastikan dukungan penuh dan koordinasi lintas kementerian untuk suksesnya pembangunan pelabuhan ini,” tambahnya.


Pembangunan Pelabuhan Palembang Baru (Palembang New Port) di Tanjung Carat, telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Permenko Bidang Perekonomian No. 12 Tahun 2024. Pelabuhan dan kawasan Tanjung Carat diharapkan menjadi pusat distribusi logistik dan infrastruktur konektivitas yang berperan penting dalam memperkuat integrasi ekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, pelabuhan ini direncanakan sebagai motor penggerak ekspor sumber daya alam dari Sumatera Selatan, sekaligus berfungsi sebagai katalis bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).


Dalam kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi menyebutkan bahwa perekonomian daerah saat ini masih didominasi ekspor bahan mentah.


“Secara pertumbuhan ekonomi, kami terkadang berada diatas pertumbuhan nasional, tapi seharusnya bisa lebih tinggi lagi apabila bisa mendapatkan tambahan nilai manfaat dari sumber daya yang ada,” ujarnya.


Penyelesaian pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Palembang diharapkan menjadi kunci bagi terciptanya hilirisasi di Sumatera Selatan. Pembangunan pelabuhan Tanjung Carat terus mengalami perkembangan, dengan percepatan sertifikasi lahan utama seluas 60 hektar serta lahan pendukung di Mozaik 5 dan 6 masing-masing seluas 80 hektar.


Elen juga berharap kawasan pelabuhan dan pendukungnya ini nanti bisa mendapatkan diajukan dan mendapatkan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengingat belum adanya KEK yang berlokasi di Sumatera Selatan, khususnya sebagai KEK Strategi Hilirisasi.


Dorong Pertumbuhan Ekonomi dengan Investasi Hilirisasi dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu


Hampir seluruh Kepala Dinas atau perwakilan DPMPTSP dari seluruh wilayah Sumatera Selatan menghadiri Rapat Konsolidasi yang dipimpin oleh Pj. Gubernur Sumatera Selatan. Dalam rapat ini, Elen menyampaikan capaian indikator investasi daerah yang didominasi oleh realisasi investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sebesar Rp26,58 triliun dan PMA (Penanaman Modal Asing) sebesar Rp13,85 triliun, dengan pertumbuhan nilai investasi pertahunnya meningkat 9,92%.


Di saat yang bersamaan, Todotua juga menyoroti pentingnya peran para Kepala Dinas dan DPMPTSP dalam memastikan bahwa investasi yang masuk benar-benar berdampak pada pembangunan ekonomi daerah. Ditambah dengan target pertumbuhan realisasi investasi yang terus meningkat, Todotua menekankan pentingnya pemanfaatan konsep hilirisasi untuk mengoptimalkan potensi ekonomi Sumatera Selatan sebagai provinsi strategis.


“Ada tiga konsep besar berbicara untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang pertama adalah investasi hilirisasi, yang kedua adalah digitalisasi, yang ketiga adalah konsep ekonomi berkelanjutan, karena Bapak/Ibu yang hadir di sini adalah garda terdepan kita dalam proses pelayanan satu pintu, bagi saya itu key factor yang paling utama itu memang di sini urusannya,” jelas Todotua.


Rapat ini juga memberikan kesempatan kepada perwakilan DPMPTSP dari berbagai daerah untuk menyampaikan isu dan kendala yang dihadapi. Forum diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menyelesaikan hambatan investasi dan meningkatkan kualitas layanan bagi investor.(*)


Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:

Ahmad Faisal Suralaga

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM

E-mail: humas@bkpm.go.id


Powered by sagara 2022